Pages

TAKDIR ANDA BERDASARKAN PILIHAN HIDUP ANDA

Allah, SWT telah menetapkan 4 Hal berkenaan masalah takdir manusia yaitu berapa rejekinya, kapan mautnya datang, Amal dan Celaka/bahagianya.  Jodoh kita masukan kedalam lingkup rejeki, dari 4 takdir yang sudah ditetapkan Allah, SWT kepada setiap manusia, manusia tidak ada yang tahu sama sekali tentang masalah takdir ini, karena masalah takdir ini adalah hak mutlak dari Allah, SWT yang menentukan dan merubahnya.
(QS. Al-an`am 59) “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya , dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata "

(Qs. Ar-Ra’ad : 39) Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa pula Dia kehendaki). 

Karena manusia tidak tahu apa takdir yang sudah ditentukan oleh masing-masing orang, maka Allah, SWT memberikan pilihan kepada manusia untuk memilih jalan fitrah jiwanya yaitu jalan kefasikan dan ketakwaannya, menjadi golongan kanan atau golongan kiri, menjadi orang yang beriman atau orang yang kafir.
(Qs. Asy Syams ayat 7-10)  “demi jiwa demi diri serta penyempurnaan penciptaannya, lalu Allah itu mengilhamkan jalan ke dalam jiwa itu berbuat kefasikan berbuat kejahatan serta berbuat ketaqwaan, sungguh beruntunglah orang yang selalu mensucikan bathinnya, mensucikan hatinya, mensucikan jiwanya dan sungguh merugilah mereka yang selalu mengotorinya“.

Allah, SWT memberikan kebebasan untuk kita memilih apapun didunia ini yang kita senangi, tetapi yang harus diingat adalah, apapun jalan yang kita pilih, apapun keputusan yang kita ambil, maka semuanya akan dipertanggung jawabkan oleh kita sendiri, meskipun kita lahir didunia dari seorang ayah dan ibu, tetapi pada dasarnya apapun yang kita kerjakan adalah untuk diri kita sendiri, pada saat kita berbuat baik kepada orang lain kita sesungguhnya melakuan itu untuk kebaikan kita sendiri, dan ketika kita melakukan perbuatan yang buruk, sesungguhnya kita melakukan keburukan itu untuk kita sendiri. Jadi semua amal perbuatan kita, baik itu yang baik dan buruk semuanya itu kitalah yang mempertanggung jawabkannya secara pribadi.
(Al Muddastir : 38) Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. 

(Yasin  : 65 ) “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”. 

Jika saya bertanya kepada anda, mana yang akan anda pilih jadi orang kaya tapi masuk neraka, atau miskin tapi masuk surga ? Saya tidak tahu dengan jawaban anda, tapi dari sekian banyak yang saya tanya, banyak orang yang lebih memilih miskin masuk surga, saya cuma bertanya kenapa ? kenapa kalian memilih miskin masuk surga, jawaban mereka singkat karena saya hanya memberikan 2 pilihan itu saja, dan saya pun mengatakan kepada orang-orang yang menjawab kalo saya hanya memberikan 2 pilihan, apakah saya Tuhan ? apakah saya yang berhak menentukan pilihan kalian ? "Tidak" kalian yang memilih, dan kalian bisa memilih diluar pilihan yang saya berikan, kalo saya pribadi saya akan memilih untuk menjadi orang kaya dan masuk surga nantinya. 
(An Nisaa : 32) "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Yang harus diingat adalah pada saat kita hidup didunia, takdir setiap manusia ditentukan oleh si manusia tersebut, akibat dari pilihan-pilihan yang dibuatnya, dan apapun pilihan yang dibuat oleh orang tersebut, sesungguhnya itulah takdir Allah, SWT yang berlaku untuk dirinya, itulah yang telah ditulis didalam buku ketetapan takdir yang sudah dibuat oleh Allah, SWT.  (Asy-Syams : 8) "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya."

Jadi didalam hidup ketika kita dihadapkan pada sebuah persimpangan jalan dan terkadang harus memilih diantara dua pilihan yang sulit, yang kita bingung jalan mana yang harus kita ambil, maka satu hal yang penting harus diingat adalah apapun keputusan yang kita ambil meskipun pada akhirnya kita merasa keputusan yang kita ambil salah, yakinlah bahwa keputusan yang anda ambil sebenarnya adalah benar, karena sesungguhnya tidak pernah ada keputusan yang salah, yang salah adalah kita meyakini bahwa keputusan yang kita ambil salah, lalu kita berfokus pada masalahnya dan berkeluh kesah, bersedih, kecewa karena telah mengambil keputusan yang salah. Berfokuslah pada solusinya bukan pada permasalahnnya. (Al-Baqarah: 216)  “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” 

Semua keputusan yang kita ambil didalam hidup sesungguhnya mengarahkan kita, membawa kita kepada sebuah tujuan yaitu kembali kepada Allah, SWT, jadi jika anda bingung saat ini apa ketetapan Allah, SWT untuk anda, maka rencanakanlah hidup anda mulai saat ini, karena apapun yang anda rencanakan, apapun yang anda jalankan itulah sebetulnya ketetapan takdir Allah, SWT yang dituliskan untuk anda. Allah Maha baik, Allah tidak pernah menzalimi hamba-hambanya, Allah mengabulkan doa-doa orang yang meminta kepadanya dan Allah hanya akan merubah nasib seseorang jika orang tersebut mau merubah dirinya sendiri. 
(Al-Baqarah, ayat 156) "...Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."

(QS Al-A'la 1-3) "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan (semua mahluk) dan menyempurnakannya, yang memberi takdir kemudian mengarahkan(nya)" 

(Al Mu'min : 60) "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu..." 

(Yunus : 44) "Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri."

(Ar Ra'du : 11) ".... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...." 

Semoga kita bisa menjadi hamba-hamba Allah, SWT yang selalu mendapatkan bimbingan dan hidayahnya, semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

Muhammad Yusuf

No comments:

Post a Comment