Alkisah disebuah desa ada seorang bapak yang hanya tinggal berdua dengan anak laki-lakinya, sang bapak hidup sederhana, hidup dari hasil pertanian, menjual buah-buahan dan kayu bakar yang mereka dapatkan dari hutan, harta mereka hanyalah sepetak sawah dan seekor kerbau. Pada suatu malam karena sang bapak dan anaknya tertidur sangat pulas karena kecapaian setelah seharian bekerja disawah, datang sekelompok pencuri yang akhirnya berhasil membawa kerbau satu-satunya yang dimiliki sang bapak tersebut. Pagi harinya pada saat sang bapak ingin memberi makan kerbaunya, betapa terkejutnya dia karena melihat kandang kerbaunya sudah terbuka dan dia tidak melihat lagi kerbaunya berada dikandang, sang bapak langsung tertunduk lesu dan lemas, dia berkata didalam hatinya siapa yang tega mencuri hartanya, kerbau yang hanya satu-satunya dia miliki, dia membayangkan apa yang akan terjadi nanti jika dia harus membajak sawahnya tanpa kerbau, dia membayangkan kesulitan-kesulitan yang akan didapatkan dan yang paling buruk dia takut tidak akan bisa lagi hidup dari hasil sawahnya, tanpa kerbau yang biasa dia andalakan untuk bisa membantunya membajak sawah.
Tidak lama kemudian anak laki-lakinya datang dan terkejut karena melihat bapaknya yang hanya diam berdiri sedang memandangi kandang kerbau yang terbuka lebar tanpa ada isinya, Innalillahiwainnailaihirojiun, itulah kata yang terucap dari bibirnya saat melihat kejadian itu, karena dia langsung tahu bahwa kerbau yang mereka miliki sudah tidak ada lagi karena sudah diambil orang. Lalu dia menghampiri bapaknya dan berkata, sudahlah pak mungkin ini yang terbaik untuk kita menurut Allah, SWT. Mari kita teruskan membajak sawah kita, meskipun tanpa kerbau kita masih bisa membajak sawah kita dengan peralatan lain yang masih tersedia, memang lebih butuh waktu dan tenaga tapi itu lebih baik daripada kita hanya mennyesali apa yang sudah terjadi, karena kerbau satu-satunya yang kita miliki tidak akan kembali lagi.
Merasa apa yang dikatakan anakanya benar, sang bapak pun mulai mencoba bangkit, mulai menegakkan kepalanya lagi, mencoba menghilangkan kesedihan dan kekecewaan yang masih ada didalam hatinya, masih memikirkan kenapa ini harus terjadi kepadanya, padahal dia merasa dia sudah beribadah setiap hari, sudah meminta untuk dijaga satu-satunya harta yang berharga, dia merasa sudah berbuat baik agar dia juga selalu mendapat kebaikan, tapi kenapa Allah, SWT justru mengambil harta satu-satunya yang dia punya ?.
Cerita berlanjut setelah beberapa hari setelah kejadian hilangnya kerbau, sang bapak, mengajak anaknya kehutan untuk mencari buah-buahan dan kayu bakar untuk dijual dipasar nantinya, saat mereka sedang mengumpulkan kayu bakar didalam hutan, tiba-tiba sang anak melihat seekor kuda liar yang sedang mencari makan, dia langsung memberitahu bapaknya untuk menyiapkan tali untuk menangkap kuda liar tersebut, meskipun kesulitan untuk menangkapnya, akhirnya mereka berdua berhasil menangkap kuda liar tersebut, dan dengan perasaan senang dan gembira bersyukur kepada Allah, SWT, mereka pulang kerumah membawa buah-buahan, kayu bakar, dan seekor kuda.
Sesampainya dirumah kuda tersebut langsung dimasukan di kandang kerbau, karena hari telah sore saat mereka kembali kerumah, mereka memutuskan besok pagi-pagi sekali membawa kayu bakar dan buah-buahannya untuk dijual kepasar, menjelang subuh saat sang bapak keluar rumah untuk mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud, dia sangat kaget karena melihat ada seekor kuda lagi yang berada diluar kandang, ternyata kuda yang didapatkan oleh sang bapak dan anaknya dihutan kemarin adalah kuda betina dan kuda yang berdiri diluar kandang adalah kuda jantannya, dia membangunkan anaknya, dan tanpa kesulitan sama sekali akhirnya bisa menangkap kuda yang tanpa diduga-duga datang kekandangnya. Akhir cerita sekarang mereka memiliki dua ekor kuda, yang dikemudian hari ternyata beranak pinak dan sang bapak dan anaknya menjadi salah satu peternak kuda terbesar di desa tersebut.
Saudaraku, didalam hidup kita pasti akan mengalamai kejadian-kejadian seperti diatas, mendapatkan musibah, kehilangan harta benda, kehilang orang yang kita cintai, kehilangan pekerjaan, atau apapun semua bentuk kehilangan yang tidak kita inginkan, pertanyaannya menjadi masalah gak sih jika didalam hidup kita mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan tersebut ? Jawabannya bisa iya bisa tidak semuanya tergantung bagaimana persepsi kita bagaimana kita memandang kejadian tersebut dan memahami apa maksud kejadian yang kita alami.
Dalam teori NLP (neuro linguistic program) semua kejadian yang kita maknai adalah hasil dari internal representation pikiran kita, banyak dari kita yang tidak memahami bahwa sesungguhnya semua kejadian ataupun peristiwa yang terjadi didalam kehidupan kita sifatnya adalah netral, yang menjadikan peristiwa atau sebuah kejadian itu masalah atau bukan adalah diri kita sendiri, kita yang membuat label pada peristiwa atau kejadian yang terjadi kepada kita, jika kita mendapatkan hal yang tidak diinginkan kita melabelnya dengan musibah, jika kita mendapatkan hal-hal yang kita inginkan kita melabelnya dengan rejeki, sesungguhnya kita bisa memandang semua kejadian yang datang kepada kita adalah rejeki dari Allah, SWT, karena apapun yang terjadi didalam kehidupan kita sesungguhnya mengarahkan kita, membawa kita kepada suatu tujuan, nah apa sesungguhnya tujuan kita dalam hidup, buat terlebih dahulu tujuan kita hidup didunia, buatlah rencana didalam hidup, karena jika kita tahu kemana tujuan kita kita tahu apa rencana kita, maka kita akan mampu mengontrol diri kita, kita bisa cepat sadar atas semua kejadian-kejadian yang terjadi didalam hidup kita, sesungguhnya membawa kita kepada tujuan kita, jika kita pernah berdoa "Ya Allah berikanlah hamba kesabaran, kuatkanlah iman hamba" maka nanti kita bertemu dengan peristiwa-peristiwa yang akan menguji kesabaran kita, menguji keimanan kita, maka jika kita mengalami kejadian atau peristiwa yang kita tidak inginkan didalam hidup, sesungguhnya itulah jawaban dari doa kita, jika kita tahu itu adalah jawaban dari doa kita maka bersyukurlah, Allah telah mengabulkan doa kita, sehingga kita tidak perlu merasa terlalu sedih, kita tidak perlu merasa terlalu kecewa.
Yakinlah selalu dari setiap kejadian yang buruk, yang tidak enak, yang tidak menyenangkan yang kita dapatkan dalam hidup, sesungguhnya Allah, SWT sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik untuk kita nantinya. Ingat bahwa "Aku (Allah, SWT) sesuai dengan prasangka hambaku". Jika kita sedang menghadapi kesulitan dalam hidup ingatlah dengan firman Allah, SWT, surat Alam Nasyr : 5-6 : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan jika kita belum berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan ingatlah firman Allah, SWT, dalam surat Al-Baqarah ayat 216 "....Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". Rubah persepsi kita maka kita akan merubah kehidupan kita.
Semoga kita selalu dijadikan pribadi-pribadi yang tangguh didalam hidup, karena Rasullullah, SAW pernah berkata Al-mu’minul Qowiyyu khoirun wa ahabbu ilallahi minal mu’minddhoifi” (Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada Mu’min yang lemah). Semoga bermnafaat.
Muhammad Yusuf
No comments:
Post a Comment